Animasi bergerak

Jumat, 14 Desember 2012

KTI BBLR DENGAN DISMATUR


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Bayi Berat Lahir Rendah atau BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilannya yang dapat terjadi akibat dari prematuritas (persalinan kurang bulan atau prematur) atau persalinan dengan bayi kecil masa kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut prematur. Pembagian menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan sehingga,  lambat laun diketahui bahwa tingkat morbiditas dan mortalitas pada neonatus tidak hanya bergantung pada berat badan saja, tetapi juga pada tingkat maturitas bayi itu sendiri. (Proverawati, A, dkk, 2010, 1)
Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi yang dilahirkan,maka makin tinggi morbiditas dan mortalitas. Permasalahannya pada bayi baru lahir disaat perinatal dan neonatal dapat menyebabkan kematian, kesakitan, dan kecacatan. Hal ini dikarenakan masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang paling kritis bagi kelangsungan hidup seorang anak.
Oleh karena itu pencegahan BBLR sangat penting yaitu dengan pemeriksaan prenatal yang baik dan memperhatikan gizi ibu. Penanganan dan pemberian asuhan yang baik dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian BBLR hendaknya dilakukan secara komprehensif meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh bio-psiko-sosial dan spiritual. (http://ayurai.wordpress.com/2009/02/28/bblr) diakses 16 juni 2012.
Angka morbiditas dan mortalitas perinatal dapat digunakan  sebagai ukuran untuk menilai kualitas pengawasan antenatal. Dalam kaitan ini maka pengawasan antenatal yang bersangkutan           dengan hal tersebut saat di mana janin masih berada dalam kandungan perlu mendapat banyak perhatian. Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan pemberian pengawasan antenatal untuk semua wanita hamil dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan janin dan neonatal. (Wiknjosastro H, 2005,hal. 785 )
            Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga dapat disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tetapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil dibandingkan dengan masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram. (Proverawati, Atikah, dkk, 2010 hal. 2)
Prevalensi bayi berat lahir rendah ( BBLR ) menurut World Health Organization (WHO) 2010 diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan lebih sering terjadi di Negara-negara berkembang atau sosial ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kajadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan, dan usia ibu.    (http://.wordpress.com/2008/07/16prevalensi-bblr-WHO) di akses tanggal 16 juni 2012.
Di tingkat ASEAN, angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010 yaitu 31 per 1.000 kelahiran hidup. Angka itu, 5,2 kali lebih tinggi dibandingkan Malaysia juga 1,2 kali lebih tinggi dibandingkan Filipina dan 2,4 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand. Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. (http://www.kabarbisnis.com/read/2816865-BBLR-ASEAN), 2010 diakses tanggal 16 juni 2012.
Menurut data dari dines kesehatan provinsi Sulawesi selatan pada tahun 2011, jumlah bayi normal sebanyak 141.744 (98,10%), BBLR 2.743 (1,90%), kelahiran hidup 144.487 (99,36%), meninggal 925 (0,64%) dari 145.412 kelahiran keseluruhan. (http://www.Profil-Dines-Kesehatan-Provinsi-Sulawesi-Selatan-2011.com) diakses tanggal 16 juni 2012.
Data Rumah sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar bagian Medical Record pada tahun 2010 tercatat jumlah kelahiran bayi sebanyak 1452 orang. Jumlah kelahiran bayi dengan berat ≥ 2500 gram yaitu 1208 (83,9%) , ≤ 2500 gram yaitu 242 (16,67%). Dari jumlah tersebut terdapat 6 orang bayi meninggal. Penyebab kematian karena asfiksia 4 orang dan tetanus neonatorium 2 orang, sedangkan periode januari-desember 2011 kasus bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah mengalami penurunan  yaitu jumlah bayi yang lahir sebanyak 1.504 jiwa, dari jumlah ini didapatkan kelahiran bayi dengan berat ≥ 2500 gram yaitu 1.322 (87,9%), bayi yang mengalami BBLR 182 (12,10%)  dan 65 orang yang meninggal akibat BBLR. (Medical Record RSUD Labuang Baji Makassar)
Salah satu pendekatan yang dianggap penting dalam penanganan BBLR adalah dengan melakukan Manajemen Asuhan Kebidanan. Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan mengangkat judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi “N” Bayi Berat Lahir Rendah Dengan Dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar Tanggal 16 s/d 18 April 2012 “

B.   Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah ini dengan penerapan “ Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi “ N” : Bayi Berat Lahir Rendah Dengan Dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar Tanggal 16 s/d 18 April 2012 “

C.   Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Dapat melaksanakan manajemen Asuhan Kebidanan pada bayi “N“ bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012 dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan sesuai kewenangan bidan.
2.    Tujuan Khusus
a.    Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan Dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
b.    Dapat merumuskan diagnosa / masalah aktual pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
c.    Dapat merumuskan dioagnosa / masalah potensial pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
d.    Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
e.    Dapat merencanakan tindakan dalam asuhan kebidanan pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
f.     Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
g.    Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 April 2012.
h.    Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada bayi “N” bayi berat lahir rendah dengan dismatur di RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 16 s/d 18 april 2012.

D.   Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian pada kasus tersebut di atas adalah:
a.    Manfaat bagi penulis
Hal ini merupakan pengalaman yang dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan dalam penerapan asuhan kebidanan, khususnya asuhan kebidanan prenatal dengan BBLR.
b.    Manfaat praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program baik di Depkes maupun pihak RSUD Labuang Baji Makassar dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program upaya pencegahan bayi berat lahir rendah (BBLR).
c.    Manfaat ilmiah
Menambah wawasan keilmuan dan dapat dijadikan sumber informasi bagi penulis selanjutnya.

d.    Manfaat bagi institusi
Sebagai bahan bacaan ilmiah, bahan acuan/pedoman dan sebagai kerangka perbandingan untuk perkembangan kwalitas ilmu kebidanan dan menjadi bahan untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.

E.   Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara sistematis meliputi:
1.    Studi kepustakaan
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah diangkat sebagai dasar teori yang dapat digunakan dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini.
2.    Studi kasus
Melaksanakan tulis kasus pada bayi “N” dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian, merumuskan diagnose / masalah aktual maupun masalah potensial, perencanaan tindakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi.
                  Dalam memperoleh data yang akurat penulis menggunakan tehnik:
a.    Anamnesa
Penulis melakukan tanya jawab dengan orangtua dan keluarga guna memperoleh data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi tersebut.
b.    Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis untuk menjamin diperolehnya data yang lengkap dengan cara inspeksi terhadap karakteristik luar meliputi kulit, telinga, genitalia, postur dan tonus otot, ukur tinggi dan berat badan, apgar score, anus, dan pemeriksaan diagnostic lainnya sesuai dengan kebutuhan dan indikasi.
3.    Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan bayi / klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat memberi konstribusi dalam menyelesaikan tulisan ini.
4.    Diskusi
Penulis menggunakan tanya jawab dengan dokter atau bidan yang menangani langsung bayi tersebut serta berdiskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ini.

F.    Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran umum tentang karya tulis ini maka penulis menyusun dengan sistematis sebagai berikut:
BAB I             : PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.       Ruang Lingkup Penulisan
C.       Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
2.    Tujuan Khusus
D.       Manfaat Penulisan
E.       Metode Penulisan
F.        Sistematika Penulisan
BAB II            : TINJAUAN PUSTAKA
A.       Gambaran Umum Tentang Bayi Baru Lahir
1.    Pengertian Bayi Baru Lahir
2.    Karakteristik Bayi Baru Lahir
3.    Penanganan Bayi Baru Lahir
4.    Pencegahan Kehilangan Panas
B.       Gambaran Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1.    Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah
2.    Klasifikasi Bayi Berat Lahir Rendah
3.    Cara Menilai Bayi Baru Lahir
4.    Etiologi Bayi Berat Lahir Rendah
5.    Gambaran Klinis Bayi Berat Lahir Rendah
6.    Komplikasi Bayi Berat Lahir Rendah
7.    Diagnosis Bayi Berat Lahir Rendah
8.    Prognosis Bayi Berat Lahir Rendah
9.    Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah
C.       Proses manajemen asuhan kebidanan
1.    Pengertian manajemen asuhan kebidanan
2.    Proses manajemen asuhan kebidanan
3.    Pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan
BAB III           : STUDI KASUS
A.       Pengkajian dan Analisa Data Dasar
B.       Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
C.       Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
D.       Tindakan Segera/Kolaborasi Asuhan Kebidanan
E.       Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
F.        Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
G.       Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
H.       Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
                           Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan
BAB IV           : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori dan pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan yang dibahas secara sistematis mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V            : KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
B.       Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1 komentar: